Utamakan Ketahanan Energi Dalam Negeri
Palu, Kompas - Pemerintah diimbau untuk mengutamakan ketahanan energi dalam negeri dalam mengambil keputusan terkait Proyek Pengembangan Minyak dan Gas Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah. Saat ini di dalam negeri defisit gas.
Imbauan itu dilontarkan mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam penerbangan dari Palu menuju Jakarta, Kamis (22/4) malam, seusai kunjungan kerja sebagai Ketua Umum PMI di Poso dan Palu.
Menurut Kalla, pemerintah juga harus melakukan tender ulang agar mendapatkan biaya investasi yang murah dalam pembangunan kilang.
Kalla mengingatkan pemerintah agar tak mengulangi kesalahan sama saat terjadi kekosongan gas di Pupuk Iskandar Muda (Aceh) dan Proyek Tangguh di Papua. ”Memang kita bisa ekspor gas alam, tetapi industri pupuk kita tak bisa berproduksi. Jangan seperti pepatah ayam mati di lubuk pangan,” kata dia.
Kalla menuturkan, beberapa waktu lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui keinginannya agar hasil Donggi-Senoro tidak diekspor. ”Diharapkan pemerintah konsisten,” ujar dia.
Diakui, ekspor gas akan menghasilkan devisa, tetapi tidak sebanding dengan beban APBN untuk membayar subsidi listrik akibat menggunakan diesel dan tidak adanya pupuk karena industri pupuk kekurangan pasokan gas. ”Kalau mau diekspor dengan harga 6 dollar AS per MMBTU dan industri dalam negeri ditawarkan harga yang sama, juga tidak ada persoalan,” ujar dia.
Menurut Kalla, PT PLN siap membeli gas dengan harga 5-6 dollar AS. ”PT Pertamina tetap untung sekalipun harga yang dijualnya pas-pasan, misalnya 5 dollar AS per MMBTU. Sebab, pemerintah menyubsidi meskipun tidak besar karena pemerintah juga menerima bagi hasilnya. Ibarat kantong kiri dan kantong kanan,” jelas Kalla.
Menanggapi janji pengelola Proyek Donggi-Senoro, seperempat produksi gas alamnya dialokasikan ke industri pupuk di Sulteng, Kalla menyatakan, janji itu harus dipertegas. ”Sulteng sebagai penghasil gas alam dari proyek itu harus memiliki industri pupuk yang berkembang. Juga industri di Jawa dan sentra industri lain,” kata dia. (har)
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar