PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup
seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses
untuk memproduksi barang atau jasa.
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem
informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat
menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi
departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas
sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih meningkat karena
informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik
robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah
sisa bahan yang tidak terpakai.
KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR
- Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
Eleman ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided
engeneering (CAE) melibatkan penggunaan komputer unutk membantu
rancangan produk yang akan dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul
dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi
oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan untuk merancang segala
sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan jembatan hingga
bagian-bagian kecil.
2.Computer-Aided Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses
produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor
dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
diperoleh dari data base rancangan.
3.Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik
melibatkan penggunaan robot industrial. Alat yang secara otomatis
menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur.
-Sistem Konseptual
Sistem ini terdiri dari tiga bagian:
1.Sistem Titik Temesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi
komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling
sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu
jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan
pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi
sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang
mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut
sistem titik pemesanan kembali.
Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
2.Material Requirment Planing
Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu
pendekatan baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan
kebutuhan bahan baku (material Requirements planing -MRP). MRP adalah
suatu strategi material proaktif.
-Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang
mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
-Sistem material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
-Menetukan berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk
memproduksi jumlah unit yang diinginkan.Sistem material requrements
planing.
-Bekerja berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk
memastikan bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
Sistem pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan
konsep MRP diluar area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh
perusahaan hasilnya disebut MRP II dan kepanjangan huruf-huruf tersebut
telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing.
Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.Penggunaan sumber daya yang efisien
2.Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.Informasi manajemen yang lebih baik
3. Just in Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau
sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi
jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat
dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.Arus material lebih cepat
2.Ukuran lot kecil
3.Waktu
4.Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5.Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6.Komputer tidak ditekankan
BAGAIMANA MEMANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi
fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea
manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil
presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out
put. Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang
menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemsaran dan keungan juga menggunakan output itu pemasar
tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan
karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer
keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena
diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem
persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan
pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting
mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi
manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam
sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output
barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Sumber internal
sumber eksternal Keterangan :
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal
merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber
daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung
proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar
perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini
biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari
awal hingga akhir proses.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai
contoh, pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan
menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media
tersebut sering berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca
secara optik. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat
dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang
dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus
yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan.
Industrial engineering terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data
khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja,
material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen
manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat
pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam
sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja
dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen
sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian mengumpulkan informasi
dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen
manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak
harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
• Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
• Pengujian data,
• Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
• Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
• Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana
ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap
divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu,
menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan
investasi yang besar. Tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi oleh
jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat
persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan
ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok,
biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan
data dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses
pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat
persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya,
performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem
kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak
hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur
kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan
Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas
produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan
dasar yang melandasi TQM adalah :
• Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
• Kualitas dicapai oleh manajemen
• Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan perusahaan.
Karena dengan adanya hubungan yang baik antara pelanggan dengan
perusahaan otomatis juga akan membangkitkan hubungan yang baik antara
perusahaan dengan pemasok barang. Sehingga proses produksi dan
distribusi semakin lancar. TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua
aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kualitas. Dalam kerangka
ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang
mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan
perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan
pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya
berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi
terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang
baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya
proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
• Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai
presentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup
faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan
asuransi.
• Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan,
waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan
pembelian dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar